SUARATORAJA, NTT -- Guna mengetahui mekanisme dan proses pemilihan umum yang diselenggarakan di wilayah NKRI, peserta didik SMA Negeri 1 Soe mengikuti sosialisasi pendidikan pemilih bagi pemilih pemula yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum provinsi NTT di aula SMA Negeri 1 Soe, rabu, (14/12/2022).
Yosafat Koli, selaku komisioner KPU Provinsi NTT, Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat , kepada media ini, rabu, (14/12/2022), menuturkan bahwa kegiatan hari ini merupakan program yang sudah direncanakan oleh KPU Provinsi dengan target 750 pemilih dan disini sebagai titik yang ke-9 tinggal satu titik, tuturnya.
Selain itu, Yosafat menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini agar pemilih pemula dalam hal ini peserta didik SMA sederajat memiliki rasa tanggung jawab terhadap urusan demokrasi dan pemilu, demokrasi menjadi pencerahan sehingga pemilih pemula ikut berpartisipasi aktif dalam proses pemilu terutama pemilu tahun 2024 serta diharapkan agar para peserta yang hari ini mengikuti sosialisi dapat menjadi duta untuk menyebarkan informasi terkait proses pemilihan umum , intinya mengajak sesama kita baik itu keluarga, tetangga dan atau sahabat agar memilih untuk memilih bukan memilih untuk tidak memilih atau golput , jelas juru bicara KPU Provinsi NTT.
Yosafat juga menambahkan bahwa semua kabupaten menjadi target kita dan setiap kabupaten ada satu titik sebagai tempat sosialisasi, tambahnya.
Sementara, Jibrael Yoram Issu, kepala SMA Negeri 1 Soe, bersyukur karena sekolahnya dipilih KPU untuk melakukan sosialisasi bagi pemilih pemula di kabupaten TTS.
Jibrael juga mengatakan bahwa tujuan kegiatan tersebut untuk pemilihan legislatif, pemilihan kepala daerah dan kepala negara sehingga diharapkan melalui sosialisasi yang dilaksanakan, pemilih pemula dalam hal ini yang berusia 17 tahun 1 hari bisa berpartisipasi aktif dalam prosesnya dan tidak memilih untuk golput, harapnya.
Sedangkan, Patris, mengaku senang dengan kegiatan tersebut karena yang ikut sosialisasi sebanyak 75 orang serta bisa mengetahui proses demokrasi yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ungkapnya. (Albert Baunsele)
Komentar
Posting Komentar