Menggiurkan, Bisnis Ilegal Solar Bersubsidi di Tana Toraja Diduga Libatkan Oknum Polisi Siapa Dalangnya?

Foto gambar Ilustrasi 


SUARATORAJA, TANA TORAJA --- Bisnis menggiurkan tak lain yaitu Bisnis ilegal solar bersubsidi. Dimana bisnis tersebut diduga melibatkan oknum polisi. 


Solar subsidi pemerintah ini dibeli di SPBU di Kabupaten Tana Toraja dengan cara diangsur atau pakai mobil dengan tangki modifikasi, dan menggunakan Viber/ galon penampungan air kemudian diangkut menggunakan mobil Kijang atau Truk menuju tempat penampungan yang sudah disediakan oleh pemiliknya.


Dari pantauan langsung  dilokasi mendapatkan mobil mengantri solar dengan menggunakan jeringen, ada juga yang menggunakan tangki rakitan adapula yang menggunakan galon penampungan air/Viber.


Dari beberapa mobil yang masuk mereka rela mengantri dan setelah mendapatkan jatah untuk diisi ditangki dengan mesin mobil yang tidak dimatikan sementara didalam mobil tersebut ada mesin pompa untuk menghisap solar dari tangki menuju kejeringen atau Viber tersebut dan itu dilakukan berulang kali setelah penuh mobil meningalkan SPBU tersebut.


Dari situ mereka mengumpulkan solar disuatu penampungan setelah penuh ada mobil non subsidi menjemput solar subsidi untuk dijual ke Palopo dengan harga non subsidi.


Dari salah satu sopir truk yang dikonfirmasi mengakui kalau didalam mobil truknya membawa Viber “Iya pak  baru mau mengisi apa yang dibawa dibelakang jawab sopir "Iya pak Viber  dan  Wartawan menanyakan ini mobil siapa jawab sopir mobil anggota pak. Sabtu 28/8


Tidak sampai disitu Tim menelusuri dan menelpon oknum  yang diduga polisi  di Kabupaten Tana Toraja. Oknum tersebut  menurut sopir adalah anggota Polisi. Dan kami coba bicara sama oknum tersebut dan membenarkan mobil non subsidi akan dibawa dari Toraja menuju Palopo.


“Ada masyarakat kami temui mereka mengatakan kalau mau beli solar pakai jeriken, dibuat aturan yang ketat. Harus ada rekomendasi minimal dari pak Lembang atau dari pemerintah setempat, jumlahnya juga dibatasi. Tapi faktanya, ada oknum yang justru menjadi pedagang solar,” kata warga. Mereka kemudian mendesak aparat Kepolisian tidak membiarkan oknum nakal tersebut bebas berbisnis solar subsidi secara ilegal.(Tim/*)



Komentar